Perkembangan
teknologi yang sangat pesat semakin memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi
informasi dimana salah satunya adalah internet. Internet digunakan sebagai
media untuk memperoleh atau mengakses informasi apapun dengan mudah dan
cepat. Keuntungan dari internet antara lain dapat mengakses
informasi seperti informasi kesehatan, berita terbaru bahkan mencari
literatur, sebagai alat komunikasi, dan mungkin juga
untuk mencari
hiburan.
Internet
tidak hanya memberikan keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi
penggunanya apabila tidak digunakan secara bijak. permasalahan dari
penggunaan internet yang menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai
kecanduan internet. Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru,
istilah internet addiction memperoleh tanggapan yang serius
dari kalangan akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young
pada tahun 1996 (Young, 1999).
Internet
addiction disorder adalah pola penggunaan internet yang
maladaptif, yang menimbulkan adanya distress secara
klinis yang terwujudkan dalam tiga atau lebih kriteria internet addiction
disorder, yang terjadi kapan pun selama 12 bulan yang nsama (Goldberg,
1997).
Gambar
diatas tersebut menjelaskan tentang Kesepian merupakan kondisi yang tidak
menyenangkan, dan berdasarkan pengalaman berhubungan dengan tidak mencukupinya
kebutuhan akan bentuk hubungan yang akrab atau intimasi (Sullivan dalam perlman
& Peplau, 1982). Sermat (dalam Middlebrook, 1980) berpendapat bahwa
kesepian yang dialami oleh seseorang karena aktivitas-aktivitas rutinnya dalam
belajar di sekolah maupun di rumah akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Ia
merasa jenuh dan tidak termotivasi untuk belajar, sehingga prestasi belajarnya
menjadi merosot. Adanya perkembangan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi, yaitu adanya internet, seseorang yang kesepian akan menghabiskan
waktunya untuk menjelajahi internet (surfing, browsing, dan lainnya). Mereka
menghabiskan perasaan kesepiannya tersebut dengan cara memasuki dunia on-line
atau menjelajahi cyberspace selama beberapa jam. Apabila kegiatan untuk bermain
internet dilakukan secara berlebihan maka dapat dikatakan tidak
wajar. Didalam jurnal tersebut di jelaskan faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar (Syah 1995, Sudjana 1992) :
a) Faktor internal
yaitu faktor dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisiologis dan psikologis siswa.
a) Faktor Eksternal
yaitu faktor dari luar diri siswa, yang meliputi kondisi lingkungan sosial dan non-sosial.
a) Faktor internal
yaitu faktor dari dalam diri siswa yang meliputi kondisi fisiologis dan psikologis siswa.
a) Faktor Eksternal
yaitu faktor dari luar diri siswa, yang meliputi kondisi lingkungan sosial dan non-sosial.
Karakteristik
kesepian adalah Fromm-Reichman, Lopata, dan Young (dalam Yuniarti, 2002)
menyebutkan karakteritik kesepian adalah sebagai berikut: tidak terpenuhinya
kebutuhan akan keakraban, hasil persepsi dan evaluasi hubungan sosial yang
kurang memuaskan, kurang adanya reinforcement sosial.
Jadi
kesimpulannya bahwa media internet lah yang merupakan faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik karena internet adalah dapat memberikan pemahaman yang lebih,
penyajian materi pembelajaran lebih menarik, menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif serta dapat menghemat waktu, bisa juga sebagai akses media
belajar yang relevan, download informasi yang relevan, berinteraksi dengan
media lain, ataupun berinteraksi dengan orang lain.
Sumber:
http://nontonfilmkorea2.blogspot.com/2012/11/review-jurnal-psikologi-dan-teknologi.html
http://ramaamr.wordpress.com/2013/12/21/pti-mengkaji-3-jurnal-psikologi-tentang-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-prestasi-akademik-yang-berhubungan-dengan-teknologi-informasi/
http://siscadlimawan.blogspot.com/2013/12/pti-jurnal-mengenai-faktor-faktor-yang.html
0 komentar :
Posting Komentar